Sabtu, 20 Juni 2015

puisi kata semangat dari dirimu

Kata Semangat dari Dirimu
Karya Nisa Maidah Rahmawati
Kau ku anggap seorang kakak
Ku akui kau lebih dewasa dariku
Kau tahu segalanya
Kau pandai dalam hal apapun
                        Kata – katamu sungguh bijak
                        Setiap hari
                        Setiap saat kata – kata motivasimu selalu terucap
                        Kata penyematlah
                        Yang sering kau ucapkan padaku
Setiap hari kau menyemangatiku
Kau memintaku berkarya
Kepenulisan, pendidikan atau lainnya
Kau selalu mengingatkanku
                        Entah panggilan apa yang cocok untukmu
                        Guru kah ????
                        Motivatorkah ???
                        Atau sebatas seorang kakak
Terima kasih untukmu kak
Semangatmu akan jadi cambuk dalam jiwaku
Semang dari mu ..
Membuat diriku makin kuat menjalani hidup
                        Semoga Tuhan membalas jasamu
                        Semoga kau juga selalu semangat
                        Kak..
                        Maaf hanya kata terimakasih yang ku beri
                        Akan selalu kuingat kata – katamu
                        Akan ku kenang jasamu

                        Terima kasih kak terima kasih 

puisi lilin kecilku

Lilin Keciku
Karya Nisa Maidah Rahmawati
Malam…
Kini malam telah tiba
Saatnya merefleksikan jiwa yang lelah
Malam ini begitu berbeda
Kegerahan pun melanda
Sepi sunyi.. dan gelap gulita
                        Akupun merenung..
                        Menyalakan lilin kecil yang berada disampingku
                        Inilah benda yang menemaniku saat ini
                        Aku teringat saat kau kirimkan pesan pada diriku
Ku baca pesanmuberkali – kali
Hingga tak terhitung
Tuhan kenapa hari ini sungguh gelap ,,
Hanya dengan llilin ini aku bisa melihat
                        Tuhan..
                        Jagalah lilin ini hingga padi datang..
                        Ketika ku menatap cahaya lilin ini kenapaaku teringat padamu
                        Aku terbayang wajah mu
Tuhan sampaikan pesankupadanya
Tuhan jagalah dia yang di sana
Seperti kau menjagaku
Dan lilin kecilku
Lilinku
Temani diriku

Untuk saat ini

cerpen tentang kita

Berawal Dari Aku Kamu Dia (Jadilah Kita)
            Pagi yang cerah di Kabupaten Kecil di Jawa Tengah, ada beberapa siswa yang duduk santai di teras depan kelasnya. Beberapa siswa tersebut sedang duduk di kelas XII SMA ternama di Kabupaten tersebut. Nama anak itu diantaranya Mega, Bayu, Lisa, Riana, Tiara dan Ridho. Mereka berenam memang sering duduk santai didepan kelas, menunggu bel masuk berbunyi. Sedangkan teman – teman yang lain ada yang duduk santai, ada yang ngerjain tugas ada juga yang sedang bersenandung ria. Dari kejauhan tampaklah seseorang dengan gagahnya berjalan menuju kearah mereka, seseorang itu adalah guru Sejarah mereka yang bernama Pak Cahya. Pak Cahya di kenal sebagai seorang guru yang sangat tegas, disiplin dan juga dermawan. Hari ini adalah hari sabtu dimana pada pagi ini Pak Cahya memberikan pelajaran sejarah mengenai Penjajahan di Indonesia. Saat Pak Cahya menyampaikan materibanyak murid – murid yang memperhatikan apa yang di terangkan oleh Pak Cahya, ada juga yang tertidur pulas. Salah satu siswa yang tertidur pulas adalah Ridho, dan teman sebangku Ridho pun membangunkannya.
            “ Dho, tidur aja kamu dengerin tu Pak Cahya baru nerangin”
            “ Ah, banyak ngomong kamu, jangan ganggu aku kali ini”
            “ Emangnya tadi malam kamu tidur jam berapa Dho?”
            “ Jam dua malam Bro, soal di ajak nge-game abangku”
            “ Dasar abang dan adik sama aja hobinya nge-game”
Pak Cahya yang sedang menerangkanpun merasa terganggu dengan adanya kebisingan yang di perbuat Ridho dan teman sebangkunya, Bagus.
            “ Ini kelas ya anak – anak , bukan pasar bisa dilanjutkan pelajarannya?”
            “ Bisa Pak” jawab murid – murid satu kelas
            “ kalau mau rame entar aja pas istirahat, sekarang kerjakan soal halaman 24, 27 dan 30 dan dikumpulkan sebelum pulang sekolah. Mengerti ?”
            “ Mengerti Pak “ Jawab para siswa
            Setelah pelajaran selesai, banyak diantara siswa – siswa yang menyalahkan Ridho dan Bagus, dikarenakan kegaduhan yang di perbuatnya saat pelajaran berlangsung. Ada juga yang hanya diam tidak mau terlarut dalam permasalahan. Setelah kejadian tersebut kelasnya Ridho terkenal dikalangan guru – guru, bukan karena pintar namun karena jago rame. Wali kelas mereka Pak Eko pun sering menegur dan menasehati para siswa untuk selalu tenang dan memperhatikan ketika guru – guru sedang menerangkan. Kelasnya Ridho adalah kelas XII IA4, jumlah siswa dikelasnya Ridho sangatlah banyak yaitu 43 siswa. Kelas XII IA4 diketuai Ilham, dia termasuk anak osis di SMAnya yang terkenal pintar, tanggung jawab, rajin. Banyak para siswa yang sangat menghargai apa yang dilakukan ketuannya. Sebelum Ilham terpilih menjadi ketuannya, ketua terdahulu bernama Adi.
            Hari ini adalah akhir bulan Agustus, SMA tempat Ridho sekolah pun sedang merayakan acara Dies Natalis yang ke – 49 tahun. Ilham merupakan salah satu panitia dalam acara tersebut. Pada suatu ketika di depan kelas terjadilah perbincangan anak – anak XII IA4.
            “ Ham perlombaan Dies Natalis apa aja?,” Tanya Indra
            “ Banyak kok, besok aja ngebahasnya, bareng teman – teman sekelas “
            “ Oke, kalau gitu aku siap membantu pak Ketua”
            “ Jangan panggil pak ketua panggil saja Ilham”
            “ Siip dah Ham”
            Sehari kemudian Ilham mengumpulkan teman – teman sekelasnya untuk mendiskusikan siapa yang akan mengikuti lomba tersebut. Banyak diantara mereka yang sangat antusias mengikuti perlombaan. Perlombaan yang terselenggara diantaranya, lomba nyanyi, ngedance, hias tumpeng, jalan sehat, debat dan lain sebagainya. Tiap perlombaan dikasih penenggung jawab, Indra pun diberi tanggung jawab di perlombaan jalan sehat, Ridho diberitanggung jawab pada perlombaan nyanyi, sedangkan Bayu diberi tanggng jawab pada perlombaan ngedance. Ridhopun mengejak teman – teman agar mau ikut lomba ngedance.
            “ Siapa ni, yang mau ikut lomba dance, jangan hanya Bayu dong, hey Mara kamu ikut lomba ya?”
            “ aku, kamu nggak salah Dho?”
Tiba – tiba Bayu memotong pembicaraan, “ Ridho nggak salah kok Mar, kamu ikut aja”
            “ Iya Bay pasti aku ikut, eh Bay aku ngajak Putri dan Tina ya”
            “ Iya Mar, ajak aja mereka berdua pasti mereka mau”
            Setelah percakapan itu selesai, akhirnya terbentuk kelompok dance yang kece yang terdiri dari enam personil yaitu Bayu, Aldi, Aryo, Mara, Tina dan Putri. Selama satu minggu full setelah pulang sekolah mereka ber-enam selalu latihan dance. Merekapun sering pulang sehabis Maghrib, tidak hanya itu mereka rela dikunci dikelas demi latihan dance. Apabila mereka terkunci jalan keluar untuk keluar adalah lewat jendelah. Merekapun sering melakukan hal ini, mau bagaimana lagi salah satu ruangan yang enak untuk latihan ya Cuma dikelas. Dari hari kehari persahabatan diantara ke-enam anak itu makin akrab saja, pernah suatu saat disaat mereka mau seleksi lomba terjadi permasalahan. Namun mereka bisa menghadapinya. Tak sia – sia usaha mereka dalam latihan setiap seleksi lomba mereka selalu menang dan masuk final. Difinal mereka betle dengan adik kelas mipa lima, dan akhirnya dimenangkan oleh XII IA4.
            “ Alhamdulillah, nggak sia – sia latihan tiap sore kelaparan, kecapean, akhirnya menang juga” ujar Aldi.
            “ Bener juga kamu di, berkat ini juga kita makin akrab seperti keluarga” sahut Mara
            “ Besok dimanapun kita berada dan jadi apapun itu kita harus ingat satu sama lain oke” celetup Bayu
            “ Sok bijak kamu Bay”
            Tak terasa bulan demi bulan pun berlalu ujian Nasional tinggal hitungan hari. Sebelum mendekati ujian Nasional mereka berusaha belar bersama. Usulan belajar bersama alias kelompok diprakrasai oleh Ilham selaku ketua kelas. Dirinya memiliki ide ini dikarenakan kelas tempat dia memimpin selalu diremehkan oleh guru – guru dan teman – teman satu SMA. Berkat usaha dan kerja keras dari mereka hasil ujian Nasional merekapun bagus. Tidak hanya itu sewaktu pengumuman SNMPTN ternyata kelas XII IA4 banyak yang di terima di Perguruan Nergeri ternama di Indonesia dan juga dinyatakan sebagai kelas yang bayak diterima saat SNMPTN di SMAnya.
            Suatu hari setelah pengumuman SNMPTN mereka berlibur ke daerah sekitaran Jogya. Kegiatan ini makin mengakrabkan mereka. Ilham pun membriefing mereka sebelum berangkat.
            “ Ingat besok harus on time ya teman – teman”
            “ oke pak ketua”
            “ Pak besok aku duduk depan karena mabok darat pak” sahut Tina
            “ Oke tin eh Mara juga diajak duduk depan Tin, Dia kan juga mabuan”
            “ Oke siap Pak ketua”
            Saat liburan kekeluargaan mereka makin terciptadan makin erat saja. Tidak hanya itu sikap kepedulian mereka makin tumbuh disaat mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Pantai Drini, Gunung Api Purba dan Malioboro. Setelah liburan usai dari Jogya mereka tidak langsung santai – santai, mereka ada yang belajar untuk ikut test SBMPTN ataupun tes sekolah kedinasan. Mereka yang sudah keterima di PTN juga sibuk nyiapin berkas ondesk, walau sibuk mereka masih sempat berbegi ilmu dengan kawan – kawan yang belajar untuk ikut SBMPTN. Pada suatu pagi Mara, Putri  dan Rida datang kesekolah untuk belajar bersama – sama untuk SBMPTN.
            “Wah besok pas SBM yang keterima diantara kita bertiga sapa aja ya?” kata Rida
            “ Bismillah aja semua yang keterima” sahut Mara
            “ aamiin, Mar semoga saja begitu” sahut Putri
            Dari kejauhan datanglah Aryo, Bayu dan Ridho mereka bertiga memang sering datang ke sekolahan, tidak hanya nyari surat – surat untuk ondesk SNMPTN tetapi juga berbagi tips bagaimana mengerjakan soal yang benar agar bisa lolos SBMPTN. Disamping itu mereka juga sering makan bareng setelah pulang dari sekolah.
            “ makan yuks teman – teman ?” ajak Bayu
            “ Bay kemana makannya ,ke Sinjo ( Warung Mie Ayam Lnagganan mereka dan teman – teman satu kelas)” Mara menjawab
            “ Iya seperti biasa”
            Setelah SBMPTN selesaidan sebagian teman – teman Ridho ada yang melanjutkan sekolah baik diswasta atau negeri ada juga yang menggeluti bidang usaha. Komunikasi yang terjalin diantara mereka tetap terjaga walau jarak memisahkan mereka. Banyak kenanganyang tak akan terlupakan di kelas ini, banyak cerita yang terjalin indah sampai saat ini.

            Setiap lbiuran semesterpun Ridho dan kawan – kawannya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul. Misalnya saja pada tanggal 24 Desember 2014 yang lalu Ridho dan kawan – kawannya berlibur dua hari satu malam di Bantul.   

Selasa, 09 Juni 2015

puisi tentang pemuda



Pemuda Kenapa Kau Hanya Diam ?

Hai kau para pemuda Indonesia
Tahu kah kau …
Bahwa kau adalah generasi emas
Generasi penerus bangsa 
Agen perubahan Bangsa ini
Bangga kah Kau jadi pemuda ?
Senang kah Kau jadi pemuda ?
Ataukah kau kecewa?
Ataukah kau sedih?
Menyandang status pemuda
Jika Kau bangga menjadi pemuda
Apa yang kau banggakan?
Jika kau senang  menjadi pemuda
 apa yang kau senangkan?
Jika kau kecewa menjadi pemuda
Apa yang kau kecewakan?
Jika kau sedih menjadi pemuda
 apa yang kau sedihkan?
Jangan dirasakan, nikmati saja status mu itu
Syukuri saja status pemudamu saat ini
Massa mu saat ini adalah dimana kamu harus berkarya
Massa dimana kamu mendedikasikan jasamu pada bangsa
Wahai pemuda  Indonesia …
Apa yang sudah kau sumbangkan 
Apa yang sudah kau berikan
Pada bangsa tercintamu ini
Apakah kau sumbangkan karya terbaikmu ?
Ataukah kau hanya pasif belum berkarya satupun 
Wahai pemuda Indonesia
Kenapa kau belum berkarya ?
Kenapa kau hanya diam?
Kau tak tergerak saat bangsa ini menderita
Kau tak beraksi saat rakyat tertindas kekuasaan
Kau hanya bisa diam dan menonton
Apa ituyang bisa kau lakukan?
Sadarlah wahai pilar penerus bangsa
Jangan hanya diam 
Diam itu penghianatan 
Sadarlah saat ini kau harus bangkit
Bangkit dari keterpurukan
Untuk kebaikan bangsamu kedepan


Ketika Hati Bergejolak dan Mulut Hanya Diam

Dulu kau ku anggap orang yang tak penting
Aku selalu meremehkanmu
Aku selalu menghinamu, dan kau hanya diam 
Kau tak membalas apapun kata – kata yang telah keluar dari mulutku
Kau hanya diam 
Kau hanya tertawa kecil engkaupun tak marah padaku
Setelah sekian lama kau diam
Akhirnyapun kau bersua
Dan saat kau bersua akupun diam
Diam memikirkan kasalahanku padamu dulu
Aku merasa bersalah dulu pernah jahat padamu
Dulu aku suka meremehkan, menghinamu ..
Maaf itu yang bisa ku ucapkan dalam hati
Maaf aku tak berani mengucapkannya secara langsung
Memang benar aku takut
Memang benar dulu aku pernah bersalah padamu
Tapi apalah daya mulut ini hanya diam
Diam..diam dan diam
Ketika kau mulai dekat dengan diriku
Dan bicara dengan diriku
Aku hanya diam terpaku dan membisu
Apa yang salah dengan diriku Tuhan
Apa yang aku lakukan Tuhan?
Aku bingung Tuhan..
Haruskah aku menjauh darinya?
Ataukah aku harus dekat dan bersikap biasa dengannya
Aku bingung Tuhan
Saat dia memandangku 
Akupun menunduk
Aku tak berani menatap dirinya
Tuhan jika rasa ini salah
Hlilangkanlah rasa ini Tuhan
Dekatkan aku padaMu
Jangan dekatkan aku dengannya saat ini
Dekatkanlah diriku dengannya bila itu kehendakMu